DaerahPendidikan

Pascatawuran Siswa SMK, Dinas Dikbud Sultra Panggil Seluruh Ketua OSIS dan Kepala Sekolah

Redaksi
×

Pascatawuran Siswa SMK, Dinas Dikbud Sultra Panggil Seluruh Ketua OSIS dan Kepala Sekolah

Sebarkan artikel ini
Pertemuan para pengurus OSIS, Kepala SMA dan SMK se-Kota Kendari serta Komite Sekolah, guna mendeklarasikan siswa antitawuran dan mengutuk segala bentuk premanisme di lingkungan sekolah, Sabtu (17/5/2025).

KENDARI, LIDIKSULTRA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra mengambil langkah tegas usai terjadi tawuran antarsiswa di Kendari.

Kepala Dinas Dikbud Sultra Yusmin langsung menggelar pertemuan dengan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Kepala SMA dan SMK se-Kota Kendari serta Komite Sekolah, guna mendeklarasikan siswa antitawuran dan mengutuk segala bentuk premanisme di lingkungan sekolah, Sabtu (17/5/2025).

Dikbud Sultra menyebut adanya tawuran antar siswa dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Kendari, yang terjadi pada Jumat (16/5/2025) dipicu aksi premanisme dan penghasutan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Dalam kegiatan itu, para siswa berdialog dengan Kepala Dinas Dikbud Sultra untuk mencari solusi agar aksi tawuran yang ditunggangi dengan premanisme tidak terjadi lagi.

Yusmin mengatakan, pertemuan yang digelar tidak lain untuk menyatukan persepsi bersama antara pihak sekolah siswa dan orang tua agar kejadian tawuran tidak berulang.

“Kita harus mengantisipasi agar kejadian tawuran antar siswa tidak terulang lagi. Kita akan perbanyak kegiatan ekstrakulikuler para siswa dan bekerjasama dengan Satpol PP untuk melakukan patroli setiap harinya,” kata Yusmin.

Pihak Dikbud Sultra juga akan membentuk satgas pengamanan sekolah yang bertujuan meminimalisir siswa agar tidak melakukan tawuran.

Dikbud akan membuat hotline khusus yang bisa digunakan sekolah untuk berkoordinasi cepat dengan pihak Kepolisian jika ada kejadian tak diinginkan.

Sementara itu, Ketua OSIS dari SMK Negeri 2 Kendari Tara Aprilia Adiananta menyampaikan keprihatinannya atas adanya tawuran di kalangan siswa yang ditunggangi aksi premanisme.

“Saya sebagai siswa tidak menginginkan adanya tawuran, kami ingin agar para siswa dari berbagai sekolah bisa bersatu dan menghentikan segala bentuk kekerasan yang ditunggangi aksi premanisme,” harapnya. (RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *